PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU BAND SERINGAI ALBUM “TARING”

Fenomena yang ada pada penelitian ini adalah penggunaan bentuk pilihan kata (diksi) dan gaya bahasa pada lirik lagu dalam album Taring karya band Seringai yang bergenre metal memiliki satu aspek yang penting dalam kehidupan, yakni tentang kritik sosial atau kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pilihan kata (diksi) yang terdiri dari diksi bermakna denotatif, konotatif, kata serapan, dan kata asing serta gaya bahasa yang berdasarkan langsung tidaknya makna dan struktur kalimat. Hal itu dilatarbelakangi atas diksi dan gaya bahasa yang mengandung kritik sosial di balik penampilan band Seringai yang terkesan acak-acakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap dan simak catat pada album Taring. Hasil analisis penelitian ini terdapat 13 diksi dan gaya bahasa yang memiliki ragam jenis, yaitu denotatif, konotatif, kata serapan, dan kata asing. Diksi yang bermakna denotatif lebih banyak muncul yaitu 12 kali dibanding diksi yang lainnya, sedangkan gaya bahasa yang ditemukan meliputi (1) gaya bahasa retoritis; tautologi, hiperbola, dan pleonasme, (2) gaya bahasa kiasan; personifikasi, asosiasi (simile), dan metafora, (3) gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat: pararelisme arafora, pararelisme epifora, dan repetisi. Penggunaan gaya bahasa retoretis merupakan gaya bahasa yang paling banyak digunakan dalam album Seringai, yakni terdapat 15 kali penggunaan, sedangkan penggunaan gaya bahasa kiasan hanya terdapat 9 kali penggunaan dan gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat hanya mencapai 8 kali penggunaan. Lirik lagu dalam album Taring karya Seringai termasuk dalam kategori lagu yang emosional. Lirik yang menggambarkan emosional terdapat pada diksi yang bermakna konotatif dan terdapat pada gaya bahasa tautologi, hiperbola, paralelisme anafora, paralelise epifora dan repetisi